Ada sastra yang membantu ku menembus batas mimpiku untuk bertemu padamu kekasih
Ada rasa yang lebih besar dari apapun yang membuatku bertahan walau kedinginan..
Ada rentetan kata yang kujadikan kalimat dan kubentuk menjadi paragraf singkat untuk menyatakan gejolak-gejolak ini..
Ada juga Tetesan butir hujan yang pecah pada daun atau rumput, yang dulu terkadang menghadang lajuku untuk bertemu denganmu
Atau salju yang kutatap dari ruang kamarku sekarang..
Aku dan kau terbentuk pada dimensi ribuan mil, yang hanya pecah pada satu layar datar
Tapi rasaku tak bisa memilikimu kekasih
Hanya gambar-gambar megapixel yang mengobatiku melawan ini semua.
Ketika aku cukup tangguh untuk menahan air matamu saat terakhir aku berangkat, taukah kau aku juga merasakan kepedihanmu
Saat kau tak ingin melepas jaketku, untuk terakhir kali aku berangkat dari bandara
Apakah kau masih ingat bagaimana ini dan rasa ini mengirisku peralahan tapi takkan aku gentar
“lebih menyakitkan menahan kerinduan daripada patah hati” kata-katamu padaku
Tapi aku memutar otak, bermain dengan angka, memutar laptop, membaca buku-buku, berjuang untuk kertas ukuran A4 yang menambah panjang namaku, hanya untukmu..
Untuk sesuatu yang kujanjikan padamu dari dulu
“aku pasti akan menjadikan semua lebih baik”….
(dikamar, sendirian, saat salju turun pelan-pelan… aku merindukanmu kekasih..)
Aku dan kau terbentuk pada dimensi ribuan mil, yang hanya pecah pada satu layar datar
wow
aku suka baca nya..kalimatnya buat geregetan..
meski agak melow..tapi..aku suka..^^
buat yg baru lagi ya..hehehehe
terima kasih…