lukaku membiru setelah darahnya membeku kemarin sore
biar kutebar ceritaku keseluruh dunia dan kutitip salam pada manusia yang pernah kehilangan hatinya
lukaku itu membeku, tersayat dari kanan ke kiri, tersobek-sobek amarah, dan kekecewaan. ah sudahlah aku iris lagi saja menjadi debu dan membaginya pada banyak mahkluk lainnya
tapi aku kuatir debu itu tidak akan kembali padaku, atau lalu aku harus menjemputnya menjadi kenangan
dan badai mendung, biarkan aku menggenang-genang pada lirikanmu, menari-nari di purnama setengah malam ini
sambil merayakan cinta yang patah
tapi bodohnya, aku sendiri seperti punya alasan khusus untuk mengabadikan duka!
dan membiarkannya tersimpan padat, pekat, dan bercahaya..
lalu bila rindu aku buka saja luka itu, dan menghelanya sambil berdarah-darah…
setelah berdarah-darah kusimpan lagi, untuk mengenang luka lainnya
seperti hitam, kuning, hijau, ungu dan biru yang memporak porandakan putih diatas kanvas
ah bodoh aku mau saja di jajah oleh warna-warna buta…